Guna mencapai peningkatan progres STBM dilakukan berbagai cara yang salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan para lintas sektor dan lintas program, yang dihadiri oleh TNI,MUI,Pamsimas,Setda Provsu,Bapedda Provsu Serta Para Akademisi Universitas Sumatera Utara yang mana rapat koordinasi STBM provinsi ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 02 oktober 2018, bertempat di aula dinas kesehatan provinsi sumatera utara
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar ( BAB ) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi da kebutuhan higienis lainnya.
Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak dibawah 3 tahun yaitu sebesar 19 % atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3 % dari Produk Domestik Bruto ( study World Bank, 2007).
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, higiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program ( ISSDP ) tahun 2006, menunjukkan 47 % masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kebun dan tempat terbuka.
Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007, yaitu kejadian diare menurun 32 % dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45 % dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan 39 % perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94 %. Pemerintah telah memberikan perhatian di bidang higiene dan sanitasi dengan menetapkan Open Defecation Free dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) Tahun 2004 – 2009.