Deteksi dini KLB (Kejadian Luar Biasa), stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular, meminimalkan angka kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB, memonitor kecenderungan penyakit menular dan menilai dampak program pengendalian penyakit merupakan tujuan dari SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) KLB. Untuk Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabupaten/ kota dan 425 kecamatan ada 572 puskesmas yang terdaftar untuk sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) berbasis web.
1. Grafik Kelengkapan Laporan SKDR
Ada 2 kab/kota yang memiliki kelengkapan laporan SKDR > 90% sesuai target yaitu : Kota Sibolga dan Kota Pematangsiantar. Terima kasih kepada 2 kab/kota yang sudah mencapai kinerja kelengkapan laporan > 90%, bagi kab/kota yang belum mencapai target kinerja yang diharapkan mohon dapat dilengkapi kembali laporannya sampai mencapai target minimal 90%. Untuk Provinsi Sumatera Utara kelengkapan laporan hanya sekitar 41,3%, masih jauh dari target yang diharapkan.
- Ada 1 kabupaten yang belum mengirim laporan SKDR yaitu Kab. Nias Utara, diminta keseriusannya dalam mengirim laporan SKDR.
2. Grafik Ketepatan Laporan SKDR
Bila dilihat dari ketepatan laporan, masih kurang dari yang diharapkan sesuai target yaitu 80%. Hanya ada 1 kab/kota yang memenuhi target yaitu Kota Sibolga sementara ada 1 kabupaten yang belum mengirim laporan SKDR yaitu Kab. Nias Utara. Diharapkan petugas surveilans puskesmas di tiap kab/kota mengirimkan laporan tepat waktu yaitu sebelum hari Rabu setiap minggunya. Untuk Provinsi Sumatera Utara ketepatan laporan hanya sekitar 27,1%, masih jauh dari target yang diharapkan.
3. Grafik Distribusi Kasus
Berdasarkan grafik tersebut, jumlah kasus yang paling banyak dilaporkan dari minggu 1 s.d 30 adalah kasus ILI dan Diare.
Diharapkan petugas surveilans puskesmas di tiap kab/kota rutin mengirimkan laporan setiap minggunya.
Oleh: Sie. Wabah dan Bencana Bidang Bina PMK Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Sumber: skdr.surveilans.org