Medan, 29 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat tata kelola logistik kesehatan yang lebih efisien dan transparan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara secara resmi membuka kegiatan Penguatan Pemanfaatan Sistem Informasi Logistik Terintegrasi, Selasa (29/7), di Hotel Grand Antares Medan.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP, dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Sumatera Utara. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari Selasa hingga Kamis, 29–31 Juli 2025.
Sistem informasi logistik yang terintegrasi sangat penting untuk memastikan pelaporan ketersediaan obat dan vaksin berjalan akurat dan real-time dari daerah ke pusat.
Melalui integrasi pelaporan digital ini, setiap kabupaten/kota diharapkan dapat mempercepat pencatatan, pelaporan, dan pemantauan logistik kesehatan, termasuk obat, vaksin, dan perbekalan kesehatan lainnya. Sistem ini juga akan mempermudah pengambilan keputusan di tingkat provinsi dan nasional dalam menjamin ketersediaan stok secara merata.
Kegiatan ini turut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga, yaitu Kementerian Kesehatan RI, United Nations Development Programme (UNDP) dan Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Sumut.
Para narasumber membahas isu-isu strategis, seperti kebijakan pelaporan pelayanan kefarmasian, pengelolaan logistik obat dan vaksin dalam SIMILE Logistik, evaluasi pelaporan ketersediaan obat dan vaksin dan pemanfaatan aplikasi SIMONA (Sistem Monitoring Evaluasi Analisa Jabatan).
Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyampaian materi, diskusi aktif, dan sesi tanya jawab, yang memberi ruang bagi peserta untuk menyampaikan tantangan pelaporan dan mencari solusi langsung dari narasumber.
Dengan penguatan sistem informasi logistik ini, Dinkes Sumut berharap dapat meningkatkan efisiensi distribusi dan ketersediaan obat-obatan serta vaksin, sehingga layanan kesehatan masyarakat berjalan lebih optimal di seluruh wilayah Sumatera Utara.