Pelatihan Implementasi Inisiasi Pengobatan TBC Resistan Obat di Puskesmas telah dilakukan pada tanggal 27 - 29 November 2023 di Hotel Santika, Medan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kasus pasien mangkir dan meningkatkan capaian pasien memulai pengobatan TBC RO di Puskesmas melalui kegiatan pembekalan kepada fasyankes TBC RO yang belum memulai layanan agar mampu melakukan tatalaksana pengobatan pasien TBC RO, memberikan penyegaran kepada fasyankes yang sudah melakukan layanan TBC RO. Kegiatan ini dihadiri oleh 115 peserta yang berasal dari 3 kabupaten/kota yaitu Medan, Deli Serdang dan Langkat (30 peserta dari perwakilan 5 RS layanan TBC RO, 75 peserta dari 15 Puskesmas Inisiasi Pengobatan TBC RO, 6 orang dari Dinas Kesehatan dan 4 orang Komunitas).
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Rusdin Pinem, SKM, M.Si. Beliau menyampaikan TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat pada semua kelompok umur dan Provinsi Sumatera Utara menempati peringkat ketiga di Indonesia untuk beban TBC tertinggi setelah Jawa Barat dan Jawa Timur dengan estimasi kasus tahun 2023 sebanyak 83.949 kasus. Beliau juga menyampaikan bahwa pertemuan ini penting karena kedepannya akan dilakukan perluasan layanan TBC RO dimana untuk saat ini akan diimplementasikan terlebih dahulu untuk 15 Puskesmas Inisiasi yang terpilih.
Adapun materi yang disampaikan selama kegiatan ini berlangsung adalah Kebijakan TBC, Situasi TBC RO di Sumatera Utara (Khairina Ulfa, SKM, M.Kes), Tatalaksana Pengobatan TBC RO (dr. Tutik Kusmiati, Sp.P(K), Tatalaksana Efek Samping Obat dalam Pengobatan TBC RO (dr. Parluhutan Siagian, Sp.P), Perhitungan Logistik (Japirman Purba), Autopsi Verbal dan Tatacara Input Data ke SITB (Berliana), Dukungan Komunitas dalam Inisiasi Pengobatan TBC RO (Sri Maharani), Tatacara Klaim Pembiayaan TBC RO (Gusnita Sari, SE). Tindak lanjut dari pertemuan ini diharapkan puskesmas dapat melakukan inisiasi pengobatan pasien TBC RO di Puskesmas dengan tetap menjalin kerjasama dengan RS pengampu. dan kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang P2P (Novita Rohdearni Saragih, SKM, M.Sc, MA).