Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. Angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun dengan pelaksanaan berbagai program kesehatan, yang diukur melalui beberapa indikator. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, dengan fokus pada persalinan di fasilitas kesehatan dan penanganan kasus komplikasi maternal dan neonatal dengan rujukan yang berkualitas.
Salah satu kendala lambatnya penurunan kasus kematian adalah kurangnya manajemen dari fasilitas pelayanan baik di tingkat pelayanan dasar maupun di tingkat rujukan di kabupaten/kota yang mengakibatkan lambatnya penanganan kasus yang hingga berujung pada kematian. Dalam peningkatan pelayanan rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru di Kabupaten/Kota diperlukan untuk mengatasi masalah manajemen pelayanan yang mencakup rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir di wilayahnya termasuk RS kab/kota, puskesmas, puskesmas pembantu yang juga diperluas jangkauan pelayanan dengan adanya bidan di desa.
Peningkatan sistem rujukan kegawatdaruratan merupakan unsur esensial yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat secara signifikan memengaruhi penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir dan keberlanjutan kegiatan dengan mengintegrasikan kegiatan pada kegiatan bersumber dana dari anggaran daerah kabupaten. Dinas Kesehatan Provinsi telah menginisiasi penyusunan rujukan kegawatdaruratan kasus ibu dan bayi baru lahir di 4 (empat) kabupaten, dan untuk itu diperlukan evaluasi pelaksanaan kegiatan di kabupaten tersebut
Pembinaan kali ini ditujukan kepada evaluasi dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan di 4 (empat) kabupaten yaitu Labuhan Batu Utara, Batubara, Tapanuli Selatan dan Serdang Bedagai. Dengan kegiatan difokuskan pada pembenahan Sistem Rujukan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Sepanjang Tahun 2016, pada empat kabupaten tersebut telah dilaksanakan rangkaian kegiatan yang mencakup :
- Advokasi Stakeholder dalam Impelentasi Rujukan Ibu dan Bayi Baru Lahir, dengan tujuan untuk membangun komitmen stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan
- Penyusunan Sistem Rujukan Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Pembentukan Tim Penyelia Fasilitatif kabupaten, bertujuan untuk membangun sistem rujukan di kabupaten, penyusunan perjanjian kerjasama dan pembentukan tim penyelia kabupaten
- Rapat Pembentukan POKJA Impelementasi Rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir, membahas pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan rujukan ibu dan bayi baru lahir
- Pembentukan tim ICT dan pelatihan pelaksanaan Sijariemas sebagai alat komunikasi antar fasilitas dalam pelaksanaan rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir
- Penguatan Jejaring Rujukan pada Lintas Sektor Lintas Program dalam Kegawatdaruratan Ibu dan bayi baru Lahir, ditujukan bagi pembentukan (inisiasi) Forum Masyarakat Madani yang dapat berfungsi sebagai pengawas dari sisi kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan.
Dalam rangka untuk mengevaluasi kegiatan tersebut maka dilakukan perjalanan ke 4 (empat) kabupaten dengan melibatkan petugas lintas program dan juga Tim 21 Sumatera Utara, yang merupakan tim penyelamatan ibu dan bayi baru lahir melibatkan dokter spesialis kebidanan dan dokter spesialis anak, bidan, perawat dan pihak yang telah terlibat dalam penyusunan prosedur peningkatan kualitas rujukan di puskesmas dan kabupaten.
Keterangan gambar : Briefing penggunaan CPAP di RSUD Sultan Sulaiman
Keterangan : Photo bersama di Dinas Kesehatan Labuhan Batu Utara
Keterangan : Briefing di RSUD Aek Kanopan
Dari keempat kabupaten, sudah tiga kabupaten, yaitu Labuhan Batu Utara, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, yang menggunakan modem Sijariemas, tetapi masih belum diaplikasikan seluruhnya, begitu pula dengan standar pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit masih banyak yang perlu dibenahi, baik dari ketersediaan alat, kesiapan petugas maupun kondisi fisik ruangan.
Keterangan : Penilaian di Puskesmas Pargarutan, Kab. Tapanuli Selatan
Keterangan : Puskesmas Labuhan Ruku, Batubara