Jakarta, 26 Agustus 2025 — Gubernur Sumatera Utara, H. Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M., didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut menghadiri Forum Delapan Gubernur Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Dalam forum tersebut, Bobby Nasution bersama tujuh gubernur lainnya menandatangani Komitmen Bersama Eliminasi TBC 2030. Delapan provinsi yang menandatangani komitmen bersama ini yaitu Sumut, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan (Sulses).
Delapan provinsi ini dipandang strategis karena memiliki beban kasus terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi motor penggerak dalam pencapaian target nasional.
Indonesia berada pada peringkat ke-2 penyumbang Tuberkulosis terbesar di dunia setelah India, dengan estimasi jumlah kasus 1.090.000 dan jumlah kematian 125.000. Sumatera Utara berada di urutan keempat Indonesia dengan estimasi kasus 74.297, setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Saya dengan tujuh gubernur lainnya berkomitmen kuat untuk mengeliminasi TBC, tentu ini perlu kerja sama dengan semua pihak, terutama bupati/walikota agar penyelesaian yang kita lakukan bisa cepat dan masif,” ungkap Bobby Nasution.
Delapan Aksi Strategis Menuju Eliminasi
Dalam deklarasi bersama, para gubernur menyepakati delapan langkah percepatan:
- Memasukkan indikator TBC ke dalam RPJMD
- Mengkoordinasikan penanggulangan TBC lintas sektor
- Meningkatkan capaian SPM TBC hingga 100%
- Memperluas penemuan kasus hingga 90%
- Memastikan pencatatan dan pelaporan kasus akurat
- Menjamin pengobatan bagi semua pasien, termasuk kasus resisten obat
- Memberikan terapi pencegahan kepada populasi rentan
- Menyusun kebijakan percepatan sesuai target indikator nasional
Dukungan Pemerintah Pusat
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan dukungan penuh pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa bila delapan provinsi ini berhasil, maka angka nasional TBC akan turun signifikan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan bahwa rata-rata dua orang meninggal setiap lima menit akibat TBC di Indonesia. Menurutnya, kunci utama eliminasi adalah menemukan kasus lebih cepat agar segera bisa diobati.
“Sama seperti covid, kita menemukan dulu yang sakitnya siapa, karena dia penyakit menular, kalau tidak kita temuan, dia akan nular ke semua orang, setelah itu kita beri obat selama dua minggu, agar dia tidak nularin dulu, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan enam bulan,” jelas Budi Gunadi Sadikin
Optimisme Menuju 2030
Komitmen yang ditandatangani hari ini menjadi landasan kuat bahwa Sumut tidak berjalan sendiri, melainkan bersama-sama dengan pemerintah pusat dan tujuh provinsi lainnya. Dengan kolaborasi lintas sektor, Sumatera Utara optimis mampu mewujudkan target Indonesia Bebas TBC 2030, sekaligus menghadirkan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Turut hadir pula Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan , Kepala Staf Presiden, jajaran kementerian terkait dan OPD terkait secara virtual dari seluruh Indonesia.