Medan, 21 - 23 Januari 2020 bertempat di Fave Hotel-Medan dilaksanakan Workshop dan Training of Facilitator: Strategi Replikasi Pelaksanaan Kegiatan PBL Tematik KIA untuk mahasiswa dari rumpun ilmu kesehatan. Pertemuan ini difasilitasi oleh USAID Jalin dengan mengundang peserta yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi di Medan yaitu: Institut Kesehatan Helvetia, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Politeknik Kesehatan, Universitas Prima, Universitas Sumatera Utara dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Stikes RS Haji.
Tujuan pertemuan adalah meningkatkan peran Perguruan Tinggi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) melalui kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) oleh mahasiwa dalam rumpun ilmu kesehatan.
Pembukaan oleh Kabid Kesmas-Dinkes Provsu didampingi oleh Regional Manager USAID Jalin
Pertemuan dibuka oleh Ibu Ros Idah R Berutu, SKM, M.Kes (Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Provsu) yg mewakili Kadis Kesehatan Provsu dan selama 3 hari berisi beberapa kegiatan yaitu pemaparan tentang permasalahan kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara, peran multi stakeholder diantaranya Perguruan Tinggi yg mempunyai fakultas dengan rumpun ilmu kesehatan untuk percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir. Selanjutnya mengidentifikasi kemungkinan untuk mengkolaborasikan kegiatan PBL yg ada di kurikulum dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) khususnya pada salah satu kabupaten yg tinggi kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang. Bahwa untuk tahun 2020 Kementerian Kesehatan telah menetapkan 120 kabupaten lokus penurunan AKI-AKN di Indonesia dan ada 4 kabupaten berasal dari Sumatera Utara yaitu Deli Serdang, Asahan, Mandailing Natal dan Nias Selatan.
Pada hari kedua dan ketiga diisi dengan pelatihan untuk fasilitator PBL dari Perguruan Tinggi dimaksud dengan menggunakan modul PBL Tematik KIA yg disusun oleh perwakilan dari FKM-USU, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat serta USAID Jalin. Ada banyak masukan dari para peserta terhadap modul yg sudah ada selama 2 hari pelatihan sehingga modul akan direvisi untuk mengoptimalkan hasil pada PBL nantinya.
dr Beth Sinaga dari USAID Jalin sebagai fasilitator
Semoga pada masa akan datang Perguruan Tinggi lainnya yg mempunyai rumpun ilmu kesehatan juga akan ikut mengambil peran dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKN di Sumatera Utara.