Medan, Pada tanggal 10 s/d 12 Maret 2020 bertempat di Swiss-Belinn Hotel, Medan diadakan Workshop Fasilitator Pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak (PPIA). Workshop dibuka oleh Bpk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr.Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes dilanjutkan dengan pemberian materi dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ros Idah R Berutu, SKM, M.Kes tentang Kebijakan Kesehatan Keluarga terkait PPIA, berikutnya narasumber dari RSUP H. Adam Malik, dr.Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD, FINASIM, M.H. (Kes) menyampaikan tentang Seputar HIV, Sifilis dan Hepatitis B terkait resiko penularan, upaya pencegahan, gejala klinis dan pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Bpk dr.Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes saat memberikan kata sambutan
Kepala Bidang P2P, Teguh Supriyadi, SKM, M.Kes memberikan materi tentang Strategi dan Hasil Pelaksanaan Triple Eliminasi di Sumatera Utara dilanjutkan dengan dr.Khairani Sukatendel, Sp.OG (K) memberikan materi PPIA dan Persalinan yg Aman bagi Ibu yg Positif HIV, Sifilis dan Hepatitis B, pemberian materi diakhiri oleh dr.Nurhayati Kamal, M.Kes yg menyampaikan tentang Konseling Triple Eliminasi pada Pelayanan ANC.
Peserta terdiri dari Pengelola Program Kesga-Gizi kab/kota dan Bikor Puskesmas yg berasal dari 9 kab/kota dan 3 diantaranya dari kabupaten lokus penurunan AKI AKN yaitu Deli Serdang, Asahan dan Mandailing Natal. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para bidan sebagai pelaksana utama pelayanan ANC sehingga diharapkan mampu untuk menawarkan dan mengajak para ibu hamil untuk mau diperiksa HIV, Sifilis dan Hepatitis B.
dr. Restuti Saragih, Sp.PD, FINASIM, M.H. (Kes) saat memberikan materi
Data rutin yg dikumpulan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa ibu rumah tangga menempati peringkat kedua terbanyak penderita HIV di Indonesia sehingga harus dilakukan upaya mencegah wanita usia reproduktif terinfeksi 3 penyakit ini dan apabila sudah terinfeksi maka harus dilakukan upaya agar kalau hamil maka kehamilannya direncanakan dan janin dalam kandungan tidak terinfeksi penyakit dari ibunya (4 Prong PPIA).
Workshop ditutup dengan diskusi pengisian Rencana Tindak Lanjut berisi rencana kegiatan dari masing-masing peserta untuk menerapkan PPIA di puskesmas dan kabupaten sehingga melalui workshop ini diharapkan meningkatnya cakupan ibu hamil yg ditawarkan dan mau dites HIV, Sifilis dan Hepatitis B, serta apabila positif maka diterapi dan diharapkan tidak ada lagi bayi yg lahir dengan positif HIV, Sifilis dan Hepatitis B khususnya di Sumatera Utara. Semoga