Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menginisiasi 10 sekolah percontohan di Kota Medan untuk mewujudkan tempat pendidikan yang aman, bersih dan sehat, agar anak-anak tumbuh sehat dan lebih berprestasi.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Agustama mengatakan, sekolah bersih terhindar dari sampah berserakan, bersih dari comberan dan nyamuk, kantin yang bersih, serta terwujudnya sekolah aman dan sehat.
"Anak-anak juga mendapat asupan gizi yang cukup. Kalau bisa dibudayakan sarapan sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Kalau perlu dibuat sesekali acara sarapan bersama di pagi hari," kata Agustama, Senin (27/8/2018).
Selain itu, kata Agustama, anak-anak juga harus melakukan olahraga, misalnya peregangan yang dilakukan setelah dua jam pelajaran sebelum memasuki pelajaran berikutnya. Dinkes Sumut, akta Agustama, memberikan dukungan berupa makanan tambahan untuk anak sekolah meskipun hanya sesekali.
“Karena ini bentuknya hanya kontribusi kita saja dan nantinya ini dimonitoring oleh Kota Medan," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, lanjut Agustama, pihaknya juga akan melombakan kesepuluh sekolah tersebut untuk dinilai mana yang terbaik.
"Ending akhirnya sekolah menjadi bersih, aman dan sehat, kemudian anak-anak tumbuh berprestasi. Saya kepingin ada perbandingan rapor anak dari sebelumnya. Bagaimana rapor mereka setelah kita lakukan intervensi ini, ada tidak kenaikan prestasi," sebutnya.
Menurut Agustama, sekolah sehat berkorelasi dengan prestasi anak. Dimana gizi anak semakin bagus, sekolah semakin bersih, semakin aman, dan tidak ada bully yang terjadi di sekolah.
"Ini program Kemenkes RI dan Kemendikbud RI. Jadi, terpilihnya kesepuluh sekolah ini berdasarkan hasil rapat UKS tahun 2017 silam. Setidaknya 10 provinsi memiliki sekolah model," tandasnya.
Dia berharap seluruh sekolah di Sumut bisa menerapkan dan akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pihaknya belum memiliki road map karena belum tahu kondisi di lapangan.
"Di sekolah ada yang namanya UKS dan dokter kecil. Pada sekolah sehat ini, saya juga menyaranakn agar dipersiapkan kader kebersihan yang memantau nyamuk (jumantik). kegiatan ini aplikasinya pada anak-anak. Sedangkan guru sebagai orang yang memotivasi dan mengawasi. Jadi tidak ada unsur bentakan, perintah. Jadi menumbuhkan komunikasi persuasif ke anak bisa muncul, sehingga anak-anak bisa berkreasi," imbuh Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Teguh Supriadi.
Di lain sisi, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Rosidah menuturkan, dari sekolah sehat ini pihaknya juga akan memberikan buku rapor kesehatan.
"Karena sekolah ini berada di Kota Medan, kita juga mendorong Pemko Medan bisa membimbing dan memfokuskan sekolah ini menjadi lebih baik lagi," katanya.
Adapun kesepuluh sekolah percontohan tersebut yakni, SDN Islam Terpadu Zahra, SDN 067255, SDN 066045, SDN 068008, SD Darul Mustafa, SDN 067952, SD Nahdatul Ulama, MIN Belawan, MIN Medan, dan MIN Glugur Darat.
sumber : http://rri.co.id/post/berita/565497/daerah/dinkes_sumut_inisiasi_10_sekolah_percontohan.html
sumber gambar : http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2016/10/11/595889/flWAbQoUz7.jpg?w=480