Perkembangan kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara sejak tahun 1992 kasus tersebut ditemukan dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan HIV/AIDS meningkat begitu tajam. Pada tahun 2015, jumlah kasus HIV meningkat tajam dari 3.594 kasus pada tahun 2014 menjadi 5.184 kasus dan kasus AIDS sebanyak 5.625 kasus pada tahun 2014 menjadi 5.660 kasus pada tahun 2015. Dari 10.844 penderita HIV/AIDS tahun 2015, yang memenuhi syarat untuk pengobatan ARV adalah 7.518 penderita dan yang mendapatkan ARV sebanyak 6.233 penderita atau 83 %. Persentase ODHA mendapatkan ARV mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian 2014 yaitu 79%, hal ini disebabkan dengan adanya penambahan layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) di beberapa Kab./Kota.
VCT / KTS
Voluntary Counseling and Testing / Konseling dan Testing Sukarela
Data diatas berasal dari laporan 63 layanan KT dari 15 kab./kota yang melaporkan kasusnya melalui Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) online.
Dari data yang ada di layanan vct pada tahun 2010 kebanyakan ODHA yang ditemukan pada kelompok umur 25-49 tahun (78.1 %), pada tahun 2011 (75.8 %),tahun 2012 (83.6 %) tahun 2013 (80 %), Tahun 2014 (78,4 %) dan Tahun 2015 (79,5%) yaitu pada usia produktif sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat ekonomi atau pendapatan nyata secara significan. Dilihat dari jenis kelamin kasus HIV(+) yang ditemukan lebih banyak pada laki-laki (924) dibandingkan dengan perempuan (577) dengan perbandingan 1,6 : 1.
Persentase jumlah orang yang positive dari yang dites mengalami penurunan dari tahun 2014 ke tahun 2015, hal ini disebabkan adanya Kebijakan Pemerintah yaitu melalui Permenkes no.21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan surat edaran no. 129 Tahun2013 dimana setiap pasien IMS, Ibu Hamil, Hepatitis dan pasien TB wajib untuk ditawarkan tes HIV.
Dari grafik di atas dapat dilihat terjadi kenaikan persentase kasus HIV(+) yang ditemukan di Layanan VCT/KT dari kelompok risiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) yaitu 8% pada tahun 2014 menjadi 10% pada tahun 2015.
IMS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
Layanan IMS (Infeksi Menular Seksual) di Provinsi Sumatera Utara yang sudah aktif sampai tahun 2015 ada 42 layanan IMS di 15 kab./kota, dengan demikian masih ada kab./kota di provinsi Sumatera Utara yang belum mempunyai layanan IMS.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kunjungan layanan IMS di tahun 2015 mengalami kenaikan, mungkin ini disebabkan juga oleh adanya peningkatan jumlah layanan IMS di Provinsi Sumatera Utara.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kasus IMS yang ditemukan pada perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
CST (Care Support Treatment) /
PDP (Perawatan Dukungan dan Pengobatan)
Bila dibandingkan dengan target MDGs % Odha yang mendapatkan pengobatan ART tahun 2015 sebesar 85 %, maka capaian layanan ARV di Sumatera Utara belum mencapai, maka diperlukan penambahan layanan baru dengan meningkatkan pelatihan tim CST, jumlah rumah sakit baru dan alat CD4 utk mendukung diagnostik dalam menegakkan diagnosa awal pemberian ARV.
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM HIV/AIDS
(sumber: Bidang PMK Dinkes Prov.Sumut)