Indonesia yang letaknya strategis secara geografis masih memiliki beberapa penyakit potensial KLB seperti malaria, DBD, diare, kolera, difteri, antrax, rabies, campak, pertusis, maupun ancaman flu burung pada manusia. Penyakit-penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikendalikan maka akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar atau bahkan dapat menyebar ke negara tetangga lainnya. Selama ini sebagian besar kabupaten di Indonesia telah melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini KLB, namun dalam pelaksanaannya masih banyak kelemahan seperti diantaranya KLB sering terlambat diketahui.
Dalam rangka menurunkan kejadian luar biasa penyakit menular telah dilakukan pengembangan Early Warning and Respons System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang merupakan penguatan dari Sistem Kewaspadaan Dini - Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB). Melalui Penggunaan SKDR ini diharapkan terjadi peningkatan dalam deteksi dini dan respon terhadap peningkatan trend kasus penyakit khususnya yang berpotensi menimbulkan KLB. Hal ini yang melatarbelakangi diadakan pertemuan Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Respon Penyakit Berpotensi Wabah bagi Petugas Puskesmas yang dilaksanakan tanggal 02-03 Juni 2017 di Aula Dinkes Kab. Deli Serdang yang dihadiri petugas surveilans puskesmas di wilayah kerja Kab. Deli Serdang.
Hasil yang diharapkan dari pertemuan ini adalah peserta mampu memahami bahan materi pertemuan dan kinerja petugas surveilans Puskesmas semakin meningkat dalam pelaporan SKDR tiap minggunya dan dalam penanggulangan KLB.
Berikut dokumentasi kegiatan :
Pembukaan acara yang diwakili Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kab. Deli Serdang
Penyampaian materi oleh narasumber dari Dinkes Provinsi Sumatera Utara
Penyampaian materi oleh narasumber dari Dinkes Provinsi Sumatera Utara
Foto bersama peserta dan narasumber pertemuan.