RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) 2018 merupakan salah satu kegiatan Badan Litbangkes Kemenkes RI yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini mendukung dan menjadi fasilitator kegiatan tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Hasil kegiatan riset skala nasional ini yang pada awalnya di mulai pada 2007 banyak dimanfaatkan untuk tujuan perencanaan, maupun pemantauan dan evaluasi program pembangunan kesehatan mulai dari tingkat nasional, provinsi, sampai kabupaten/kota.
Pada tanggal 9 April 2018 di Hotel Polonia Medan, Taining Center/Worshop Bagi Enumerator dan Penanggung Jawab Teknis Kab/Kota RISKESDAS Provinsi Sumatera Utara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Prov.Sumatera Utara Bpk. Ridesman , SH, M. Kes.
Melalui RISKESDAS diharapkan akan dapat diperoleh informasi yang akurat tentang hasil pembangunan kesehatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, baik secara nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam acara pembukaan tersebut yang dihadiri juga oleh, Kepala Litbangkes yang diwakili oleh Dr. Joko Irianto, SKM, M.Kes, Penanggung Jawab Provinsi RISKESDAS Sumatera Utara, drh. Raflizar, dr. Anton dan Kristina L.Tobing, SKM,MKM serta Kepala Subbag Program dan Akuntabilitas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Teguh Supriyadi, SKM, MPH (selaku Penang Jawab Operasional) Riskesdas 2018 di Prov.Sumatera Utara. Dalam sambutannya Kepala Dinas berharap agar seleruh enumerator sungguh-sungguh mengikuti workshop ini agar benar-benar paham/menguasai teknis wawancara, pengukuran maupun pemeriksaan yang akan dilakukan di lapangan, sehingga data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan yang diharapkan.
Kemudian pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara juga tidak lupa berterima kasih kepada PUSLITBANGKES KEMENKES RI yang telah menginisasi pelaksanaan RISKESDAS 2018 serta mengajak semua pihak yang terlibat dalam RISKESDAS mempunyai rasa tanggung jawab untuk mempersiapkan dan mensukseskannya kegiatan ini.
“untuk itu, kita patut berterima kasih kepada PUSLITBANGKES KEMENKES RI yang telah dengan sukses menginisasi pelaksanaan RISKESDAS 2018, keberhasilan riset ini tentu bukan semata – mata menjadi tanggung jawab LITBANGKES, namun menjadi tanggung jawab kita semua untuk mensukseskannya. Untuk itu mari kita persiapkan dengan sebaik – baiknya sesuai mekanisme yang telah diatur dalam metodologi RISKESDAS 2018.
Jalannya Kegiatas RISKESDAS 2018
Kegiatan ini dibuka di Hotel Polonia mulai tanggal 9 – 17 April 2018. Dalam kegiatan tersebut setiap kabupaten/kota seluruh Provinsi Sumatera Utara mengirimkan enumerator sebanyak 16-20 orang per kabupaten/kota yang telah di seleksi sebelumnya. Kemudian enumerator mengukuti pelatihan kurang lebih 8 hari untuk mendapatkan paparan metodologi dalam riset yang akan dilakukan di setiap daerahnya masing – masing.
Dalam 5 hari para enumerator mendapatkan penjelasan teori tentang metodologi, penjelasan tentang kuesioner dan cara – cara melakukan wawancara, dan pengukuran, kemudian dihari berikutnya (hari ke-6) para enumerator dilatih untuk melakukan pengukuran pada anak balita dan ibu rumah tangga yang di datangkan ke lokasi worksop oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sebanyak 40 balita dan ibunya.
Setelah para enumerator mendapatkan seluruh pelatihan, pada hari ke-7 enumerator melakukan praktek/uji coba sampel terjun ke masyarakat yang di bagi kebeberapa kelurahan di Kota Medan, yaitu Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Polonia. Ini sebagai bahan evaluasi enumerator sebelum para enumerator melakukan pengumpulan data sebenarnya di daerahnya masing – masing.
Pada penutupan workshop, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memberi pesan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam riskesdas 2018, khususnya di Provinsi Sumatera Utara, untuk saling bekerjasama dan saling mendukung serta benar-benar serius dalam pelaksanaan riset ini khususnya dalam pengumpulan data (wawancara, pengukuran dan pemeriksaan) sehingga potret/gambaran kondisi kesehatan masyarakat di Sumatera Utara dapat dihasilkan dari kegiatan riset ini.